Pendahuluan “Gebok” adalah suara yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yang digunakan dalam permainan ini mengenai anggota badan dari pemain, sehingga permainan ini dikenal dengan nama permainan “Gebok” Permainan “Gebok” sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Permainan ini terkenal diberbagai daerah di tanah air dengan nama yang berbeda-beda dengan alat yang berbeda namun pada prinsipnya aturan permainannya sama. Di daerah Sunda misalnya, permainan ini dikenal dengan nama bebencaran. Permainan bebencaran menggunakan tumpukan pecahan genting sebagai targetnya. Bencar artinya terurai atau terpecah, sehingga bebencaran menunjuk pada upaya pemain untuk selalu memencarkan potongan genteng yang semula ditumpuk rapih di atas tanah Di daerah Sulawesi Selatan permainan ini dikenal dengan nama “ boy-boyan” dan menggunakan tumpukan batu yang disusun sebagai targetnya. Sedangkan di daerah Pati Jawa Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Gaprek Kempung. ISI Permainan gebok menggunakan bola karet Bola Tenis dan beberapa kaleng susu bekas. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki atau perempuan dan jumlah pemain tidak ditentukan. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak berumur 6 sampai 12 tahun. Dalam permainan ini tidak diperlukan peralatan khusus, yang dibutuhkan hanya 15 buah buah kaleng susu bekas yang disusun bertingkat dan sebuah bola karet. Permainan ini juga membutuhkan halaman yang cukup luas, biasanya anak-anak menggunakan halaman rumah sebagai tempat bermain. Secara selintas dapat diperoleh gambarkan bahwa permainan ini adalah permainan beregu, dimana dalam satu regu minimal berjumlah 2 orang. Kelompok bermain dibagi menjadi dua yaitu regu penyusun dan regu penjaga. Setiap anggota regu penyusun akan bekerja sama dalam menyusun tumpukan kaleng secara bertingkat sedangkan regu penjaga akan bekerja sama dalam melempar bola bola akan dinyatakan “mati” apabila terlalu lama berada ditangan salah satu anggota regu penjaga Aturan Permainan Siswa dibagi ke dalam dua kelompok bermain, misal regu A dan regu B. Kemudian buat lingkaran kurang lebih bergaris tengah 50 cm untuk menempatkan tumpukan kaleng susu bekas atau sesuai dengan jumlah kaleng yang digunakan, dan buatlah garis batas yang berjarak 20-25 meter sesuai kesepakatan dari tumpukan kaleng susu bekas. Lakukan undian antara regu A dan regu B, misal regu B menang, maka secara bergantian setiap anggota dari regu B berusaha melempar tumpukan kaleng dengan bola tenis dari luar garis batas yang ditentukan. Setiap anggota berkesempatan melakukan 1 kali lemparan. Bila semua anggota regu B tidak ada yang mengenai tumpukan, maka ganti regu A yang bermain. Bila semua anggota regu A juga tidak ada yang mengenai tumpukan, maka ganti regu B yang bermain, demikian seterusnya hingga ada salah satu regu yang dapat mengenai tumpukan kaleng target. Bila ada lemparan yang mengenai tumpukan kaleng, misalkan lemparan dari salah satu anggota regu A dapat mengenai tumpukan kaleng, maka dengan cepat anggota regu A yang lain berusaha untuk menyusun kembali tumpukan kaleng yang berserakan, sedang anggota dari regu B berusaha mengambil bola tenis untuk melempar anggota regu A yang sedang menyusun kembali tumpukan kaleng susu bekas. Anggota regu A berpencar, berusaha agar tidak terkena lemparan bola dari regu B, bila lemparan regu B tidak mengenai anggota badan dari regu A, maka regu Aakan terus menumpuk target sampai selesai. Jika anggota regu A selesai menumpuk target tanpa terkena lemparan dari anggota regu B, maka regu B dinyatakan kalah. Sebagai hukuman, setiap anggota kelompok B berdiri di dalam lingkaran menggantikan targetnya, kemudian secara bergantian setiap anggota dari regu A melempar anggota regu B dengan bola tenis dari luar garis batas yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya bergantian regu A yang memegang bola dan regu B yang akan menata tumpukan kalengnya. Pada dasarnya prinsip dari permainan ini adalah salah satu regu menumpuk target, sedangkan regu yang memegang bola berusaha untuk mengganggu dengan melempar bola tenis ke salah satu regu yang menyusun kaleng target. PENERAPAN PERMAINAN “GEBOK” DALAM KONSEP MEMBILANG SECARA BERURUTAN Permainan “Gebok” adalah salah satu permainan tradisional yang dapat digunakan dalam menjelaskan konsep membilang secara berurutan pada siswa kelas III SD. Pada pembelajaran matematika siswa kelas III SD/MI semester ganjil, terdapat materi Letak Bilangan Pada Garis Bilangan. Pada meteri pembelajaran tersebut salah satu tujuan yang akan dicapai adalah siswa diharapkan dapat membilang secara berurutan. Permainan “Gebok” dapat digunakan untuk melatih siswa menentukan letak bilangan pada garis bilangan pada siswa SD/MI kelas III sebagai berikut Urutan bilangan pada garis bilangan di atas menunjukkan makin ke kanan bilangannya makin besar. Bilangan yang terletak di sebelah kanan lebih besar daripada bilangan yang terletak di sebelah kiri, hal tersebut dapat dilakukan dengan memberi angka pada setiap kaleng susu bekas yang digunakan dalam permainan “Gebok”. Perhatikan gambar dibawah ini Contoh kasus Misalkan dalam satu kelas terdapat 20 0rang siswa, maka siswa tersebut dibagi menjadi 4 regu, dimana masing-masing regu beranggotakan 5 orang siswa. Sehingga terdapat 2 kelompok pemain. Sebelum permainan dimulai, kaleng susu bekas yang sudah diberi label angka disusun dalam bentuk tumpukan seperti gambar diatas. Kemudian kedua regu di undi, anggota regu yang menang berdiri pada garis pelempar sedangkan anggota regu yang kalah berjaga di sekitar tumpukan kaleng. Misalkan regu A memenangkan undian maka anggota regu A berdiri pada garis pelempar untuk melempar tumpukan kaleng yang sudah disusun tadi dengan bola karet yang sudah disiapkan. Penutup Permainan tradisional seperti gebok ini dapat dijadikan alternatif atau media pembelajaran pelajaran matematika. banyak sekali permainan tradisional yang lain yang juga dapat dianfaatkan sebagai media pembelajaran matematika.
Ilustrasi Kasti. Foto iStockKasti merupakan salah satu cabang olahraga bola. Permainan bola kasti juga sering disebut dengan gebokan. Permainan bola kasti melibatkan dua kelompok dengan menggunakan bola tenis. Sepintas, permainannya mirip seperti softball atau baseball. Peraturan permainannya juga cukup unik. Siapapun yang bisa menumpuk batu dengan cepat atau kembali ke "houses" lebih awal tanpa terkena pukulan bola, maka kelompok dinyatakan sebagai pemenang dalam permainan bola permainan bola kasti adalah kerja sama. Selain kerja sama, supaya berhasil memenangkan permainan bola kasti, setiap anggota harus memiliki kemampuan memukul bola. Tidak lupa, stamina untuk mengejar dan menghindari bola yang diarahkan oleh kelompok pengejar juga menentukan keberhasilan permainan bola di bawah ini akan membahas lebih lengkap mengenai permainan bola kasti. Mulai dari teknik melempar bola hingga properti yang digunakan. Ilustrasi Olahraga Kasti. Foto FreepikTeknik Melempar dalam Permainan Bola KastiTerdapat empat macam teknik melempar dalam permainan bola kasti, yaitu1. Melempar Bola Menyusur TanahCara melakukan teknik melempar bola menyusur tanah di antaranya Pemain harus memegang bola pada pangkal ruas jari badan pemain harus lengan ke belakang, serta ke depan melalui lemparan bola menyusur tanah dengan mengarah kepada Melempar Bola MendatarCara melakukan teknik melempar bola mendatar meliputiBola dipegang pada bagian pangkal ruas jari tangan, di antara jari telunjuk, jari tengah, dan juga jari manis. Sementara ruas jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk mengontrol bola supaya tidak dicondongkan ke arah belakang, kemudian ayunkan lengan dari arah bawah ke bola mendatar setinggi dada ke arah sasaran yang akan Melempar Bola MelambungCara melakukan melempar bola melambung di antaranya adalahBola yang dipegang pada bagian pangkal ruas jari tangan, di antara jari telunjuk, jari tengah, dan juga jari manis. Sementara pada ruas jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk mengontrol bola supaya tidak dicondongkan ke arah belakang, kemudian ayunkan lengan dari arah bawah ke bola dengan tangan yang paling kuat. Jika menggunakan tangan kanan, maka nantinya kaki kiri berada di depan, begitu juga yang kita lempar akan melambung tinggi serta diikuti dengan gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki dari belakang ke mata harus fokus ke arah sasaran Melempar Bola Memantul TanahCara melakukan melempar bola memantul tanah adalah sebagai berikutKaki dalam posisi ditekuk serta badan dicondongkan ke arah lengan dari arah arah depan nantinya akan memantul di tanah tepat ke arah Olahraga Kasti. Foto FreepikPeraturan Permainan Bola KastiKasti memiliki peraturannya sendiri yang wajib ditaati setiap pemain agar permainan berjalan dengan lancar. Lapangan – Ukuran lapangan kasti adalah lebar 70 meter, panjang 40 meter, dan 10 meter untuk bagian ruang – Wasit dalam permainan kasti tidak sendiri. Dalam permainan kasti, wasit dibantu oleh 3 orang penjaga garis beserta seorang pencatat pemain – Jumlah pemain pada setiap regunya, harus ada 12 orang. Salah satu pemainnya harus berperan sebagai kapten tim. Pemain seluruhnya wajib untuk menggunakan nomor dada. Kemudian pemain pengganti maupun cadangan juga disiapkan sebanyak 6 orang. Waktu permainan – Permainan kasti dilaksanakan dalam 2 babak. Setiap babak berdurasi 20-30 menit. Ada istirahat selama 15 menit di antara setiap penjaga – Tugas utama dari tim penjaga adalah mematikan lawan, yakni dengan cara melemparkan bola ke arah pemukul atau langsung menangkap bola yang tim pemukul lambungkan. Tugas lainnya adalah dengan menempati ruang bebas apabila dalam kondisi kosong, hal ini dikenal dengan istilah "membakar" ruang pemukul – Tiap pemain kasti mempunyai hak untuk memukul sekali, kecuali pemain terakhir yang memiliki hak memukul hingga 3 kali. Selesai memukul, pemukul wajib meletakkan alat di dalam ruang pemukul. Jika meletakannya di luar, pemain tidak akan memperoleh – Proses pelambungan bola harus dilakukan sesuai dengan permintaan si pemukul. Apabila bola yang pelambung lambungkan tak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul diperbolehkan tak memukulnya. Apabila hal ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut, pemukul pun dapat menuju tiang pemberhentian yang pertama dengan berlari memperoleh nilai – Tim penyerang akan mendapatkan nilai 1 ketika pemukul dapat menuju marka hingga kembali lagi ke ruang bebas. Sedangkan ketika mampu menuju marka dan kembali lagi ke ruang bebas dengan pukulannya sendiri, maka akan mendapatkan nilai 2. Tim penjaga akan mendapatkan nilai 1 ketika mampu menangkap bola secara langsung, dan pemenang adalah tim yang mampu mendapatkan poin tempat – Pergantian tempat akan dilakukan ketika penjaga mampu melemparkan bola ke tubuh lawan dan ketika tim penjaga mampu menangkap bola secara langsung sebanyak 3 kali secara berturut-turut. Selain itu ketika alat pemukul lepas dari tangan ketika memukul bola, maka menyebabkan pergantian Olahraga Kasti. Foto FreepikPerlengkapan Permainan Bola KastiKasti tentunya membutuhkan perlengkapan yang digunakan untuk menunjang pertandingan. Berikut daftar perlengkapan kasti yang dibutuhkan selama permainan berlangsung. Bola kasti/bola tenis, bola yang digunakan harus berukuran kecil dengan warna hijau atau kuning. Tongkat pemukul, di mana tongkat yang biasa digunakan terbuat dari kayu. Panjang tongkat pemukul antara 50-60 kecil/keset, bila memakai bendera, maka yang dipersiapkan adalah tersedia pada setiap sudut lapangan dengan ada tanda di tengah hinggap, terdiri dari tiang yang sudah dipasang bendera lalu menanamkannya. Tujuannya agar ketika permainan berlangsung tidak akan mudah tergeser atau tercabut, khususnya saat pelari memegangnya.
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. Mohon mengembangkan artikel ini dengan menulis bagian atau paragraf pembuka yang informatif sehingga pembaca awam mengerti apa yang dimaksud dengan "Paragraf pembuka". Harap diskusikan pada halaman pembicaraannya. November 2020 Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat iniArtikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan sumber "Kasti" – berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat iniKasti, bola kasti, atau bola gebok merupakan sejenis olahraga memukul bola yang mirip dengan olahraga bisbol. Permainan ini menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap dan melempar. KastiPemain kasti di SMA Trinitas, BandungKarakteristikAnggota tim12 orang per timPemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang di mana pemain serang yang mendapat giliran pukul tak boleh di-"gebok" atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oleh salah seorang pemain jaga. Pemain jaga berjaga di lapangan untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di-"gebok" dia dinyatakan mati dan kedua regu berganti - regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu angka. Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang. Di Indonesia, olahraga ini kerap dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar. Diperkirakan sejak tahun 2018 olahraga ini juga mulai populer di masyarakat Pulau Madura, Jawa Timur terutama di sekitar Kabupaten Sumenep,[1] dan melebar ke kabupaten/kota lain di Jawa Timur. Lapangan kasti pada umumnya memiliki ukuran panjang 60 meter dan lebar 30 meter. Terdapat 2 pangkal/marka base dengan jarak 10 meter.[2] Tidak diketahui secara pasti asal mula kasti, namun olahraga ini diperkirakan masuk ke Hindia Belanda pada awal abad ke-20 sebagai adaptasi dari bisbol dan sofbol.[1][3] Kata "bola kasti" berasal dari Bahasa Belanda kastiebal atau kastie saja. ^ a b Hastanto, Ikhwan. "Adu Gengsi, Pamer Atraksi Merekam Gokilnya Kancah Olahraga Kasti di Madura". Vice. Diakses tanggal 23 Februari 2022. ^ Sport, Info 24 Agustus 2021. "Lapangan Bola Kasti Ukuran dan Peraturannya". Kumparan. Diakses tanggal 23 Februari 2022. ^ Wirayudha, Randy 22 Februari 2022. "Membangkitkan Kasti yang "Mati Suri"". Historia. Diakses tanggal 23 Februari 2022. Artikel bertopik olahraga ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan Diperoleh dari " – Kunci jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 2 SD/MI Tema 3 tentang Tugasku Sehari-hari di bawah ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa. Pada Tema 3 ini siswa akan belajar Subtema 4 Pembelajaran 5 dengan judul Tugasku dalam Kehidupan Sosial. Materi yang dibahas yaitu memahami isi teks berkaitan dengan kehidupan sosial, memahami karakterisitk individu berdasarkan usia anggota keluarga dan mengelompokkan karakterisitk individu berdasarkan usia anggota keluarga. Baca Juga Mengapa Kita Harus Menjaga Kelestarian Tanaman Bakau? Bagaimana Hutan Bakau dapat Menjaga Keseimbangan Alam? Pada masing-masing materi tersebut disajikan pertanyaan dan soal yang harus dijawab siswa. > Berikut Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 2 Subtema 4 Pembelajaran 5 Halaman 142 143 144 145 146 Ayo Berlatih Halaman 142 Buatlah cerita sederhana berdasarkan gambar berikut! Jawaban Permainan ini dikenal juga dengan nama Pecah Piring atau merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi Jawa Barat. Di daerah Sunda asal permainan ini, ada yang menyebutnya boy-boyan, ada juga yang menyebutnya Bebencaran. Permainan ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Di daerah Pati dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Dan di beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Gebokan, yang berasal dari suara bola karet yang digunakan dalam permainan mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkan suara Gebok. Permainan tradisional ini memadukan kerja motorik anak dan juga mengasah kemampuan membuat yang digunakan dalam permainan ini adalah pecahan genteng atau gerabah, pecahan asbes, potongan kayu, atau pacahan batu bata, atau kaleng susu, dan sebagainya. Bola plastik, bola tenis atau buat sendiri bolanya dari kumpulan kertas yang yang dibungkus kantong kresek dan diikat dengan karet. Bola ini digunakan untuk mematikan lawan. Jumlah pemain dalam permainan boy-boyan 8-10 pemain, diusahkan berjumlah genap karena masing-masing regu baik regu penyerang dan regu jaga pemainnya berjumlah sama sehingga permainan dapat berjalan dan Aturan PermainanPermainan dimulai membentuk regu bertahan dan regu penyerang dengan melakukan suit, Tim yang menang menjadi tim penyerang, dan yang kalah suit akan menjadi tim dari tim penyerang akan bergantian melemparkan bola ke arah susunan genteng supaya susunan genteng tersebut berhasil ditembak dan roboh berserakan, maka anggota tim penyerang akan berlarian menjauhi anak-anak dari tim tim penyerang harus menyusun kembali menara genteng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain jaga. Jika pemain penyerang terkena tembakan akan menjadi pemain bertahan dan yang menjadi tim jaga akan berteriak-teriak untuk mengoper bola supaya sedapat mungkin berhasil menembakan bola ke arah anggota badan tim penyerang. Sedangkan tim penyerang akan berusaha sebaliknya, yaitu menjauhi tim penjaga supaya bisa menghindari tembakan. Tim penjaga berusaha untuk menyusun genteng tersebut menjadi susunan utuh tidak ada yang terkena lemparan bola oleh tim jaga, dan susunan genteng berhasil kembali disusun tegak, maka permainan berakhir dengan skor 1-0 untuk tim penyerang. Selanjutnya permainan akan diulang seperti itu hingga dapat ditentukan .tim pemenang permainanPermainan boy-boyan ini memang sederhana. Tapi dibalik kesederhanaan itu kami diajarkan tentang bagaimana cara bekerja sama dalam satu tim, yaitu berusaha untuk melindungi kawan supaya tidak terkena tembakan bola lawan. Disamping itu, permainan ini juga melatih konsentrasi. Konsentrasi ketika menembakan bola supaya tepat mengenai genteng dan bisa merobohkannya. Pelajaran lain yang dapat diambil dari permainan boy-boyan ini adalah kami belajar tentang ketepatan dan kecepatan ketika harus menghindari tembakan bola lawan dan menyusun kembali genteng yang PermainanSelain sebagai hiburan permainan tradisional boy-boyan ternyata memiliki banyak manfaat yang sangat dibutuhkan oleh anak. Manfaat permainan boy-boyan dapat dikelompokkan dalam kelompok kognitif, afektif, psikomotor, dan emosional..Aspek kognitif. Nilai kognitif yang terkandung didalam permaianan boy-boyan ini yaitu para pemain penyerang harus ber4ikir agar mereka dapat menyusun kembali menara tanpa terkena bola dari kelompok penjaga, begitu juga dengan kelompok penjaga harus berusaha menggagalkan usaha yang dibuat kelompok pemenang untuk menyusun menara. 6leh kerana itu, pemain harus memikirkan dan merencanakan strategi dengan baik agar dapat menjadi afektif. Nilai afektif yang ada di dalam permainan boy-boyan ini diantaranyaadalah memahami konsep sportivitas. Melalui permainan ini anak belajar bersikap sportiif, yaitu bermain secara jujur, memperlihatkan sikap menghargai pemain lain, menerima kemenangan dengan sikap wajar atau menerima kekalahan secara terbuka. Mengenal kerja sama. Pentingnya kerjasama juga dapat dipelajari anak melalui permainan tradisonal ini. Meningkatkan kepercayaan diri. Dalam permainan tradisional rasa percaya diri anak dapat ditumbuhkan. Rasa percaya diri ini sangat penting sebagai bekal dirinya menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupannya di kemudian psikomotor yang terkandung didalam permaianan tradisional boy-boyan yaitu, melatih kemampuan fisik anak. Dalam permainan tradisional ini gerak fisik sangat ditekankan. Memainkan permainan ini amat baik untuk meyalurkan energi anak yang berlebih karena anak memang harus banyak bergerak. Dalam permainan ini anak dituntut untuk aktif berlari, kelompok pemenang berusaha menghidari bola yang dilempar kelompok penjaga dan kelompok penjaga berusaha melempar bola agar mengenai kelompok sosial, melalui permainan ini anak dapat bersosialisasi dengan tradisonal memungkinkan adanya interaksi sosial. Interaksi dalam permainan tradisonal mendorong anak untuk belajar tentang konsep berbagi, menanti giliran, bermain secara fair, juga mengajarkan arti kemenangan dan kekalahan. Melalui kontak nyata dengan orang lain, anak belajar menemukan siapa dirinya di tengah ruang lingkup pergaulan, apa yang bisa dilakukan, bagaimana dia mampu menyesuaikan diri dengan situasi di emosinal. Dengan adanya permainan ini anak akan belajar mengelola emosi. Pengelolaan emosi sangat penting bagi anak agar dapat mengendalikan diri di kehidupans osialnya. Selain itu, permainan ini dapat memberikan rasa senang sekaligus untuk melepaskan ketegangan yang dialami anak-anak setelah mengkuti palajaran di sekolahSumber// Pengertian dan Sejarah Siapa yang tidak tahu permainan yang menggunakan karet disatukan sampai panjangnya mencapai 2-3 meter ini? Yap, lompat tali atau biasa kita sebut lompat karet. Saya yakin kalian semua pasti pernah mengalaminya sewaktu masa kanak-kanak dahulu. Mudahnya perlengkapan yang dibutuhkan, membuat permainan ini juga mudah ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Meskipun dibeberapa tempat memiliki nama khasnya masing-masing. Permainan lompat tali ini sangat identik dengan kaum perempuan, walaupun tidak jarang anak laki-lakipun mengikuti permainan ini. Salah satu nama permainan ini yaitu permainan Tali Merdeka yang di kenal oleh masyarakat di Prov. Riau dan Tali Merdeka adalah sebutan untuk mereka yang tinggal di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini [yang terakhir], tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan keudara. Kepalan tangan tersebut hamper mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman Alat-Alat Yang DiperlukanPeralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah karet-karet gelang yang dianyam memanjang. Cara menganyamnya adalah dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet lainnya hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3-4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional. Karet tersebut tidak dijual perbuah, melainkan dalam bentuk satuan berat [gram, ons, dan kilo].Fungsi karet pada umumnya adalah sebagai pengikat plastik-plastik pembungkus makanan, pengikat rambut dan barang-barang lainnya yang tidak membutuhkan pengikat yang kuat, karena karet akan mudah putus jika dipakai untuk mengikat terlalu kuat pada suatu benda. Oleh karena itu, sewaktu membuat anyaman untuk membentuk tali karet, diperlukan dua buah karet yang disambungkan dengan dua buah karet lain agar tidak lekas putus oleh anggota tubuh pemain yang sedang melompat. Ada kalanya tali-karet dianyam dengan menyambungkan 3-4 buah karet sekaligus, agar tali menjadi semakin kuat dan dapat dipakai Cara BermainUntuk bermain permainan ini dibutuhkan minimal 4 orang anak. Pertama harus ada dua pemain yang jaga. Dan yang menjaga ini yang memegang karet di kedua belah sisi yang saling berhadapan. Pemain yang tidak jaga harus melompati karet tersebut. Biasanya untuk menentukan siapa yang jaga dilakukan hompimpa. Permainan lompat tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan pada permainan lompat tali ini para pelompat harus melompati beberapa posisi[1] tali berada pada batas lutut pemegang tali; pada posisi ini pelompat tidak boleh mengenai tali[2] tali berada sebatas [di] pinggang [sewaktu melompat pemain masih tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali;[3] posisi tali berada di dada pemegang tali [pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat];[4] posisi tali sebatas telinga;[5] posisi tali sebatas kepala;[6] posisi tali satu jengkal dari kepala; biasanya kita sering menyebutnya dengan posisi kilan[7] posisi tali dua jengkal dari kepala atau posisi yang satu ini kita kenal dengan dua kilan; dan[8] posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali, nah posisi yang disebut dengan posisi ManfaatPermainan yang disebut sebagai tali merdeka ini mengandung nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati tali dengan berbagai macam ketinggian. Nilai ketangkasan dan kecermatan tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara tingginya tali dengan lompatan yang akan dilakukannya. Ketangkasan dan kecermatan dalam bermain hanya dapat dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati tali merdeka. Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam bermain lompat tali karet mempunyai banyak manfaat untuk anak-anak, diantaranya adalahMain lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan sendiri. Lama-lama, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih. Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat anak-anak mahir melompat tinggi dan mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Lompat tali juga dapat membantu mengurangi obesitas pada melakukan suatu lompatan dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian dari anak. Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa dan juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia harus bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam kelompok. Ia dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan. Umpamanya, anak harus melakukan lima kali lompatan saat tali diayunkan, bila lebih atau kurang ia harus gantian menjadi pemegang tali. Anak juga secara tidak langsung belajar dengan cara melihat dari teman-temannya agar bisa mahir dalam melakukan permainan permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah. Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para pemainnya bertengkar, mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing-masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego di diri // Sejarah dan Pengertian Permainan BekelPermainan bekel merupakan adu ketangkasan antara dua atau empat orang anak perempuan, berumur 7 12 tahun. Mereka dapat bermain di ruang tertutup maupun bola beklen/ bekel/ bekles berasal dari Jawa yang Diperlukan dalam Permainan BekelAlat yang digunakan adalah bola bekel kecil berdiameter 3 cm yang berwarna-warni dan kulit kerang atau dikenal dengan kuwuk/kewuk biasanya berjumlah hingga 10 buah. Kuwuk/ Kewuk berbentuk seperti cangkang kerang. Alat lain menggunakan kuningan berbentuk seperti biji mete yang 2 sisinya ditandai titik merah bulat. Media yang dibutuhkan yaitu tempat yang permukaannya datar seperti keramik, tehel, atau tanah yang datar agar bola dapat memantul secara Kuwuk dan bola bekelKuningan yang digunakan untuk bermain Bermain Beklen atau Bekelanak-anak sedang bermain bekles/ beklenAturan mainnya yaituTidak bolehgudiratau menyentuh kewuk lain selain sesi nya. Misalkan saat sesi pengambilan 1 kuwuk, maka tidak boleh menyentuh kuwuk lain selain 1, kecuali jikadicokcrokatau mengambil kelipatan 1 lebih dari sekali, tapi dalam 1 kali bola boleh menggunakan 2 tangan dalam menggenggam semua kewuk kecuali tehnikJika pemain ketika menyebar kuwuk, semuanya menghadap ke atas / istilahnyakaratau semuanya menghadap ke bawah / istilahnyakub,maka harus mengulang dari mengambil selisih kuwuk yang lebih sedikit, kemudian jumlah yang wajib diambil. Seperti sesi 7 kuwuk, 3 buah kuwuk diambil di awal, kemudian 7 akhirnya, untuk aturan main, setiap daerah mungkin berbeda, hanya saja permainan akan berjalan sesuai dengan kesepakatan pemain atau istilahnya lasut, ketikaBola yang dilambungkan tidak dalam genggaman ialah bila tangan menyentuh kewuk ketika sedang memainkan kewuk atau bermain permainan bola bekel diawali dengan penentuan urutan pemain, dengansuit/ hom pim kewuk yang digenggam mulai dilemparkan ke lantai bersamaan ketika bola dilambungkan. Awalnya buah bekel tersebut diambil satu persatu dan pada buah terakhir dengan cepat dilemparkan berbarengan. Selanjutnya diambil dua-dua, dan terus bertambah satu hingga jumlah keseluruhan yaitu 10 kuwuk dengan tehnik serok dengan menggunakan 2 tangan, sekali mengambil semua kuwuk, biasanya jumlah yang banyak, terutama 10 pengambilan satu-satu hingga jumlah keseluruhan setiap melambungkan bola beklen, berikutnya adalah sesi membuat semua kuwuk menghadap ke atas /kar,kemudian bisa mengambil kuwuk seperti babak pertama, 1,2,3..10. Sesi berikutnya adalahkubatau membuat semua kuwuk menghadap ke bawah, kemudian boleh mengambil seperti babak pertama. Siapa yang cepat menyelesaikan 3 babak tersebut, dialah lain Manfaat yang Diperoleh secara Fisik dan MentalManfaat secara fisik yang dapat diperoleh dari bermain bekel/ bekles adalah untuk melatih koordinasi visual dan motoric, karena tangan kita akan terlatih bergerak cepat, namun tetap hati-hati. Meningkatkan kemampuan kontrol gerakan jari-jari dan tangan, karena 1 tangan harus bisa mengatur kuwuk yang digenggaman tidak jatuh, namun harus bisa mengambil kuwuk lain yang manfaat secara mental yang dapat diperoleh dari bermain bekel/ bekles adalah melatih konsentrasi karena jangan sampai kita menyentuh kuwuk lain, agar melatih sifat sportifitas, dimana tidak mencari-cari kesalahan lawan, dan menerima kekalahan, melatih keuletan untuk menjadi pemenang, Demokrasi, setiap pemain mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam bermain, toleransi karena tidak mengganggu konsentrasi lawan saat bermain, dan yang terpenting yang paling penting, dengan belajar beklen, kita sembari belajar dan mengaplikasikan konsep matematika. Seperti konsep klasifikasi saat permainan berlangsung pemain menyamakan sisi biji bekel, penyamaan sisi biji bekel merupakan klasifikasi terhadap bangun ruang sederhana. Konsep menghitung, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 610 1 1 1 = 7 atau 10 3 = 73 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6 atau 3 x 2 = 3 + 3 = 610 3 = 3 sisa 1 [artinya terdapat 10 biji bekel, diambil 3 biji pada setiap pengambilan tanpa pengembalian, sehingga didapatkan 3 kali pengambilan, sisa 1 biji bekel yang belum diambil].Sumber // Mengenal Petak UmpetPetak umpet atau dalam bahasa Inggris Hide and Seek adalah salah satu permainan tradisional anak-anak yang sudah sangat terkenal. Selain di Indonesia permainan ini juga sangat digemari oleh anak-anak diluar negeri. Petak Umpet adalah permainan rakyat tradisional umum di Seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai merauke sejak dulu kala. Siapa saja boleh ikut, tetapi biasanya peserta permainan antara lima sampai sepuluh orang, karena bersifat mencari kawan yang bersembunyi, maka tidak terlalu banyak yang menjadi bagian dari permainan ini sangat populer dibanding permainan tradisional yang lain karena permainan ini sangat mengasikan dan juga banyak Cara Bermain Petak UmpetPersiapan3-6 anak, tiang atau dinding, lahan dengan tempat-tempat kita harus menentukan seseorang yang kalah dan bertugas untuk mencari pemain lain yang mengumpet, biasanya pemilihan yang kalah dilakukan dengan Hompimpa. Setelah dipilih seseorang yang jaga, maka kita menentukan tempat yang digunakan sebagai benteng . Benteng ini bisa berupa tembok atau pohon. [tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiapdaerah, contohnya di beberapadaerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG ]. Setelah itu, yang kalah harus menghitung sampe angka yang ditentukan sambil menutup matanya menghadap benteng. Saat yang kalah menghitung, pemain lain harus cepat-cepat bersembunyi ditempat yang aman dan tidak mudah hitungan selesai, yang kalah harus menceri semua pemain lain yang bersembunyi sampai ketemu. Bila telah menemukan seseorang yang bersembunyi, yang kalah harus cepat-cepat berlari dan menepuk benteng sambil menyebut nama pemain yang telah ketauan tersebut dan jangan sampai pemain yang bersembunyi menepuk benteng itu lebih nama ini sangat penting karena jika lupa menyebut nama pemain saat menepuk benteng maka pemain yang kalah harus mengulang menghitung dan membiarkan pemain lain bersembunyi semuanya sudah ditemukan, maka yang kalah kembali menutup mata menghadap benteng dan pemain lain berdiri berbaris dibelakang pemain yang menutup mata. Sangpencari atau yang kalah bertugas untuk menyebut salah satu nomor secara acak. Pemain yang berada diurutan nomor tersebut adalah pemain yang harus menjadi pencari. Namun jika pemain yang berada diurutan nomer itu merupakan pemain yang lebih dulu menepuk benteng saat ketahuan tempat persembunyiannya, maka si pencari tetap dalam posisi kalah dan permainan pun dilanjutkan satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu kebakaranyang dimaksud di sini adalah bilateman kucing yang bersembunyiketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari ManfaatManfaat yang kita dapat dari permainan peta umpet ini adalah sebagai berikut Pintar berhitung karena permainan ini mengharuskan yangkalah untuk raga dan menghilangkan kemungkinan obesitas bagi anak. Saat pencari menemukan tempat persembunyian pemain lain, maka pencari dan pemain itu harus berlomba untuk sampai ke benteng. Untuk mencapai benteng, kedua pemain ini akan berlari dan berlari inilah yang membuat anak berolah ketelitian dan kepekaan. Manfaat ini sangat dirasakan oleh pencari maupun yang pencari = ia bisa mengasah ketelitiannya dan kepekaannya dalam mengamati gerak gerik pemain lain dan juga tempat-tempat yang di jadikan tempat persembunyian. Yang dilakukan pencari seperti halnya yang bersembunyi = ia akan lebih meneliti apakah tempat sembunyinya itu bagus dan aman. Selain itu, dia juga harus belajar membaca situsi di sekitar benteng dan mengamati gerak gerik pemain. Disamping itu,ia harus belajar untuk lihai dalam kesabaran. Mungkin manfaat ini sangat dirasakan olehpencari karena ia harus sabar untuk menemukan semua pemain. Selain itu, jika sang pencari haruskembali kalah maka dia harus membutuhkan kesabaran untuk mengulang menghitung, dan mencari pemain ingatan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa jika telahmenemukan pemain yang bersembunyi, pencari tidak boleh lupa untuk menyebut nama pemain itu sebelum menepuk benteng agar tidak kembali menjadi pemain yang kalah. Oleh karena itu, sang pencari harus bisa mengingat nama dan mengingat untuk menyebutkan nama agar tidak kalah // yang memiliki banyak aspek Budaya baik dalam Hal Seni, Bahasa , Rumah adat, Olahraga, Permainan dan bermacam Tradisi haruslah tetap berada pada jalur eksistensinya masing masing. Pada era Globalisasi ini yang mengancam banyak budaya di Dunia terlebih diIndonesia, hal ini disebabkan banyaknya budaya Indonesia dan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia bisa membuat pudar budaya budaya Di Indonesia. Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan juga penduduk agar tetap melakukan tradisi atau budaya di Negeri ini. Banyak yang menjadi perhatian di Indonesia ini seperti di akuinya budaya kita oleh Negara lain atau bahkan hilang ditempat karena tidak ada kesadaran untuk melakukan tradisi tradisi yang ada di Negeri kita permainan juga olahraga yang menghilang disebabkan faktor dari dalam maupun luar diri Negara kita ini. Pengaruh teknologi yang menjadi pendukung perkembangan Globalisasi ini juga menjadi faktor pendorong hilangnya budaya kita sendiri. Budaya atau tradisi di Indonesia seperti permainan dan olahraga tradisional menjadi perhatian saya karena banyak anak anak di Indonesia yang bahkan tidak tau cara memainkannya serta aturan aturannya. seni adalah budaya yang dapat dipertahankan karna seni dapat membentuk ruang sendiri dalam perkembangan globalisasi, seperti dalam hal dunia entertainment yang bisa menjadi wadah seni tradisional Indonesia. Dalam hal ini saya akan membahas tentang permainan dan olahraga tradisional yang ada di Indonesia dan juga pengaruh terhadap hal hal lain yang ada di budaya Indonesia masyarakat tidak banyak jenis olahraga tradisional Indonesia yang muncul di permukaan. Beberapa olahraga tradisional yang sudah diketahui secara umum adalah Pencak Silat, Egrang, Bakiak/Terompah, Tarik Tambang, Balap Karung, Karapan Sapi, Gasing, dan Sumpit. Sementara yang lain, seperti Benteng, Kasti, Galah Asin, Benjang, Langga, Manggurebe, Pacu Jalur, Pathol dan Zawo-Zawo, Lompat Batu, Sepak Takraw, Bola Api, hanya dikenal oleh kalangan terbatas, terutama di daerah tempat olahraga itu berasal. Maka dari itu kita meskipun bukan di daerah yang mengenal permainan atau olahraga itu perlu tahu bahkan bisa memainkan permainan dari mengembangkan olahraga tradisional ke masyarakat luas di Indonesia adalah agar Olahraga tersebut dapat terus diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai warisan kekayaan budaya bangsa, jangan sampai hilang dan musnah. olahraga tersebut terdokumentasi dan tersosialisasikannya sehingga akan dikenal sebagai olahraga yang berasal dari Indonesia. Hal tersebut menjadi semakin penting karena Unesco [Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu dan Budaya] mulai mendokumentasikan kebudayaan seluruh negara di dunia sebagai warisan kebudayaan dunia [world heritage].Harapan bahwa beberapa olahraga tradisional Indonesia akan dipertandingkan di ajang Olimpiade Internasional [Olympic Games].Agar Negara lain tahu betapa kaya budayaIndonesia dan bisa dijadikan sebagai asset perekonomian dalam bidang MACAM PERMAINAN TRADISIONAL1. Sepak TakrawSepak Takraw adalah Olahraga dimainkan dengan cara seperti bermain sepakbola dan bola voli, tetapi dilakukan di lapangan bulu tangkis. Olahraga ini berasal dari zaman Kesultanan Malaka [1402-1511] dan disebut juga dengan nama sepak raga. Jumlah pemain dalam sebuah permainan adalah tiga orang untuk masing-masing sepak takraw tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, dan hanya boleh menggunakan kaki mereka sehingga sekilas gerakan-gerakan dalam permainan sepak takraw mirip dengan gerakan seni bela diri. Olahraga ini telah sejak lama diperebutkan atau diklaim oleh berbagai Negara dari mulai Malaysia, Laos, Filipina, hingga bukti-bukti yang kuat dari pakar sejarah bisa membuktikan bahwa sepak takraw adalah olahraga tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, tidak akan ada artinya jika kita sebagai rakyat Indonesia tidak mempertahankannya dan melestarikannya. Jangan sampai setelah terlanjur kecolongan baru kita kebakaran PatholPathol adalah olahraga gulat tradisional yang berasal dari Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Konon permainan Pathol telah ada sejak jaman Majapahit, yang awalnya merupakan acara sayembara untuk mencari kesatria terbaik yang bisa menjaga pelabuhan Tuban yang pada waktu itu ramai oleh perompak dan pathol kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh pemuda dan masyarakat setempat hingga akhirnya tumbuh menjadi olahraga yang digemari dan bahkan dijadikan kesenian tradisional. Gulat pathol yang umumnya digelar di pesisir pantai ini sering diselenggarakan setiap menjelang purnama atau pada hari-hari khusus misalnya bertepatan dengan upacara sedekah Karapan SapiKarapan Sapi adalah olahraga pacuan sapi yang berasal dari daerah Madura. Dalam permainan ini, sepasang sapi lah yang berolahraga dengan menarik semacam kereta kayu melewati lintasan sepanjang 100 meter. Joki sapi atau penunggang sapi hanya perlu berdiri di kereta kayu dan mengendalikan laju sapi-sapinya agar tidak oleng. Tetapi jangan dikira menjadi joki karapan sapi itu pekerjaan yang mudah ya, karena tentu saja diperlukan latihan dan keahlian yang khusus. Keseriusan warga Madura dan pemerintah Indonesia dalam melestarikan karapan sapi tidak sapi kini telah menjadi sebuah ajang pesta rakyat yang mampu menyedot ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Setiap akhir bulan September atau Oktober bahkan diadakan pertandingan karapan sapi terbesar yang memperebutkan Piala Bergilir Presiden. Sayangnya dibalik kemeriahan ini sering ditemukan pelanggaran para peserta yang kerap memperlakukan sapi-sapinya dengan kejam agar bisa berlari dengan kencang. Kebiasaan ini tentu saja sangat melenceng dari nilai aslinya dan selayaknya patut ditindaklanjuti dengan tegas oleh pihak Pencak SilatPencak Silat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia yang sudah berkembang sejak jaman dahulu kala. Pencak silat berakar pada budaya Melayu dan telah dikenal luas di berbagai Negara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Pencak silat di Indonesia tidak hanya satu macam saja. Banyak versi olahraga pencak silat yang berkembang sesuai dengan nilai budaya masyarakat setempat. Misalnya pencak silat aliran Cimande yang konon bermula dari kisah seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dengan kera, kemudian meniru gerakan kedua hewan pula silat atau silek yang berasal dari ranah Minang, yang diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan Tanah Datar pada abad XI. Induk organisasi pencak silat di Indonesia saat ini adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia [IPSI]. Ada pula organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat dari berbagai Negara yang bernama Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa [PERSILAT] yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Pacu JalurPacu Jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40 sampai 60 orang. Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampong-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau tahun baru acara pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional, setiapLvP0.